- See more at: http://langkah2membuatblog.blogspot.com/2012/11/cara-membuat-menu-dropdown-di-bawah.html#sthash.N3TqEYwG.dpuf

Senin, 11 Mei 2015

Politik: Segera Akhiri Kepemimpinan Konyol Seperti Ini!

Bamsoet: Segera Akhiri Kepemimpinan Konyol Seperti INI!

20091214_103806_BS2Eramuslim.com - Politisi Golkar, Bambang Soesatyo menyatakan, KEPEMIMPINAN Jokowi Suami Sudah Terjadi Banyak kekonyolan hearts Mengelola gatra. Bahkan, Semakin terlihat Dari munculnya keppres bodong Yang entah siapa Yang shalat, di Setneg, Setkab ATAU bahkan pucuk pimpinannya. "Republik-Republikan, republik bohongan Suami Harus Segera diakhiri. Mumpung Perjalanan Pemerintahan Masih Panjang KE Depan, "cetusnya ANGGOTA Komisi III DPR RI ITU Saat peluncuran bukunya berjudul Yang Republik Komedi 1/2 Presiden (10/5) di Jakarta.
Usia Pemerintahan Jokowi-JK Sudah MASUK bulan ketujuh. Ibarat orangutan mau melahirkan Usia Suami Sudah matang. Namun sayang, Pemerintahan Masih Banyak kejanggalan, seperti partai-partai Pendukung Pemerintahan Bertindak seperti Oposisi, parpol sedangkan Yang Menjadi Oposisi Malah Menjadi Pendukung.
"Banyak HAL Yang TIDAK Sesuai, bahkan lucu terkesan. Perbedaan Presiden Dan wakil Presiden dipermukaan Sangat Nampak kentara. Misalnya reshuffle kabinet soal, keduanya terlibat hearts Perbedaan Yang mencolok. Soal Novel Baswedan JUGA. Lalu, bangsa Suami akan Dibawa Kemana Jika tidak adanya kesamaan visi ANTARA Pemimpin, "ujar Bambang Soesatyo.
Bamsoet, BeGiTu besarbesaran disapa, JUGA menambahkan Banyak Keluhan Yang makin menyeruak KE permukaan, utamanya dari Dunia usaha. Sumber ketidakpastian tersebut, menurutnya, berasal Dari kabinet kerja Yang kerjanya Hanya bikin Saja Heboh, perilakunya TIDAK Bisa Jadi Panutan.
"Ini Bukan kabinet kerja, tetapi kabinet Heboh. Sejak Awal Pemerintahan Muncul kehebohan Dari Perilaku wanita Menteri Yang merokok di Depan Umum. Lalu ADA Menteri Yang bikin Heboh DENGAN melompat pagar. Menteri Yang mengeluarkan Keputusan TENTANG PPP Dan Golkar seenaknya Saja. Ada Menteri Yang melarang Rapat di Hotel. Menteri melarang bir Menjual. Tujuan Dari kebijakanya sebetulnya baik, tetapi Yang diburu pencitraan Saja, sehingga terkesan TIDAK substansial, "lanjutnya. (Rz / FN)

0 comments:

Posting Komentar